sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Melimpah 

Market news editor Ratih Ika Wijayanti
29/08/2023 12:00 WIB
Sejumlah perusahaan nikel terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi melimpah hingga mencapai ratusan ribu ton hingga jutaan ton per tahunnya. 
5 Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Melimpah. (Foto: MNC Media) 
5 Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia, Kapasitas Produksi Melimpah. (Foto: MNC Media) 

IDXChannel – Sejumlah perusahaan nikel terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi melimpah hingga mencapai ratusan ribu ton hingga jutaan ton per tahunnya. 

Nikel merupakan salah satu komoditas tambang yang sangat dibutuhkan manusia. Berdasarkan data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel di dunia ditaksir mencapai 3,3 juta metrik ton (MT) pada 2022. Dari total produksi tersebut, sekitar 1,6 juta MT atau 48,48% diperkirakan berasal dari Indonesia. 

Lantas, apa saja perusahaan nikel terbesar di Indonesia? IDXChannel mengulas beberapa daftarnya sebagai berikut. 

Deretan Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia

Berikut beberapa perusahaan nikel terbesar di Indonesia dengan produksi yang melimpah. 

1. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) 

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) merupakan salah satu perusahaan tambang nikel dengan produksi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini juga berhasil menguasai 50 persen produksi hilir nikel sejak 2021.

Perusahaan ini tidak berdiri sendiri. IMIP bekerja sama dengan PT Bintang Delapan Mineral dan perusahaan asal China yakni Tsingshan Steel Holding China. Perusahaan-perusahaan ini bekerja sama untuk membangun smelter feronikel pertama lewat PT Sulawesi Mining Investment di Bahodopi, Morowali yang memiliki kapasitas 300 ribu ton per tahunnya.

2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Perusahaan nikel terbesar di Indonesia lainnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Perusahaan pelat merah ini memproduksi emas dan bauksit serta nikel. Pada 2022, Antam dilaporkan berhasil memproduksi bijih nikel mencapai 8,62 juta wet metric ton (WMT). 

Sementara itu, produksi feronikelnya bahkan mencapai 24.210 ton. Produk feronikel ini menjadi kontributor penjualan Antam terbesar kedua dengan total nilai penjualan mencapai Rp6,85 triliun sepanjang 2022. Adapun total penjualan segmen nikel baik bijih nikel maupun feronikel di perusahaan ini mencapai Rp12,03 triliun.

Antam memiliki wilayah tambang di sejumlah wilayah seperti Pulau Maniang, Kecamatan Pomalaa, Kecamatan Lasolo, Kecamatan Asera dan Molawe di Sulawesi Tenggara serta Kecamatan Maba di Maluku Utara.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement