BYAN pernah mencapai titik tertinggi di level Rp78.000 per saham, yakni pada Juli 2022. Namun dividen yang dibagikan BYAN tak begitu banyak, hasil dividennya saat ini hanya 5,30%.
BYAN adalah emiten milik salah satu orang terkaya di Indonesia, yakni Low Tuck Kwong. Dilansir dari laman resminya, saat ini BYAN mengantongi lima kontrak dan menguasai 16 konsesi pertambangan seluas 126.000 hektare di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
ADRO merupakan salah satu emiten batu bara yang kerap diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Harganya mulai menurun beberapa waktu belakangan. Pada penutupan terakhir, ADRO ditutup pada level Rp2.040 per saham.
Dalam lima tahun terakhir, harga ADRO tumbuh 5,43%. Selama periode tersebut, ADRO pernah menyentuh titik tertinggi pada level Rp3.520 per saham, yakni pada Juni 2022.
ADRO memiliki beberapa lini usaha di sektor pertambangan. Selain kegiatan penambangan, ADRO juga bergerak di bidang service, logistik, pembangkit listrik, dan lain-lain. Konsesi pertambangan ADRO di antaranya berada di Kalimantan dan Sumatera.