Ketika mendapati saham dengan PER di bawah 15 pun, investor disarankan untuk membandingkannya dengan saham lain di industri sejenis. Sebab nilai PER yang ideal (15) bisa menjadi subjektif, terutama bagi emiten dengan pertumbuhan yang tinggi dan kapitalisasinya besar.
Oleh karena itu, investor dianjurkan untuk melihat perbanding PER emiten secara sektoral (dengan industri sejenis) atau secara historikal.
Berikut ini adalah saham-saham dalam indeks IDXBUMN20 dengan PER dan PBV terendah:
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI): PBV 0,44
PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJBR): PBV 0,78, PER 6,31
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN): PBV 0,64, PER 6,16
PT Elnusa Tbk (ELSA): PBV 0,67, PER 6,19
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS): PBV 0,89, PER 7,03
PT Bukit Asam Tbk (PTBA): PBV 1,09, PER 6,91
PT Timah Tbk (TINS): PBV 0,96
PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON): PBV 0,64
Dari delapan emiten di atas, sebagian di antaranya tercatat masih memiliki nilai PBV yang rendah, namun nilai PER-nya sudah melampaui 15. Dari sektor perbankan dengan kapitalisasi besar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) adalah satu-satunya yang tercatat masih tergolong ‘murah’ harganya, dengan PBV 1,21 dan PER 8,19.