Dari sisi produksi, AADI mencatat volume 65,82 juta ton batu bara termal, naik 8 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 60,77 juta ton. Produksi ini ditopang dari tambang AI 50,80 juta ton (77 persen) sementara sisanya dari Balangan Coal Companie 9,02 juta ton dan MIP 6 juta ton.
Pengupasan lapisan penutup naik 7 persen menjadi 286,01 juta bcm sehingga nisbah kupas mencapai 4,35x, turun 1 persen dari 2023. Pada 2025, nisbah kupas ditargetkan 4,3x atau sama dengan 2024.
Untuk belanja modal, AADI mengalokasikan anggaran antara USD250-USD300 juta. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan 2024 yang mencapai USD370 juta. Pada tahun lalu, belanja modal digunakan untuk investasi di PT Kaltara Power Indonesia (KPI), belanja tongkang untuk PT Adaro Logistics dan anak-anak usahanya, serta sarana pendukung di rantai pasokan perusahaan.
(Rahmat Fiansyah)