IDXChannel - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk atau AAI (AADI) menetapkan target yang relatif konservatif pada tahun ini. Perusahaan batu bara tersebut membidik volume penjualan batu bara termal antara 65-67 juta ton.
Pada 2024, AADI mencatat kinerja operasional yang positif Perusahaan merealisasikan volume penjualan batu bara 68,06 juta ton yang mencakup 65,85 batu bara termal dan 2,21 juta ton batu bara metalurgi.
"Kami senang karena dapat melaporkan satu lagi tahun dengan kinerja memuaskan dengan pencapaian yang lebih tinggi dalam volume pengupasan lapisan penutup, produksi, maupun penjualan," kata Presiden Direktur & CEO AADI, Julius Aslan melalui keterangan resmi dikutip Rabu (5/3/2025).
Julius mengungkapkan, volume penjualan batu bara perseroan sepanjang 2024 melampaui target yang ditetapkan antara 60-61 juta ton.
Meski volume penjualan naik, AADI mencatat pendapatan usaha turun 10 persen menjadi USD5,32 miliar. Penurunan ini, kata Julius, disebabkan oleh penurunan harga rata-rata batu bara (average selling price atau ASP) yang mencapai 17 persen.
Dari sisi produksi, AADI mencatat volume 65,82 juta ton batu bara termal, naik 8 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 60,77 juta ton. Produksi ini ditopang dari tambang AI 50,80 juta ton (77 persen) sementara sisanya dari Balangan Coal Companie 9,02 juta ton dan MIP 6 juta ton.
Pengupasan lapisan penutup naik 7 persen menjadi 286,01 juta bcm sehingga nisbah kupas mencapai 4,35x, turun 1 persen dari 2023. Pada 2025, nisbah kupas ditargetkan 4,3x atau sama dengan 2024.
Untuk belanja modal, AADI mengalokasikan anggaran antara USD250-USD300 juta. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan 2024 yang mencapai USD370 juta. Pada tahun lalu, belanja modal digunakan untuk investasi di PT Kaltara Power Indonesia (KPI), belanja tongkang untuk PT Adaro Logistics dan anak-anak usahanya, serta sarana pendukung di rantai pasokan perusahaan.
(Rahmat Fiansyah)