sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AATI Hadirkan Ujian Setara Standar CFTe Internasional 

Market news editor Rahmat Fiansyah
18/12/2025 08:50 WIB
Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) bakal menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana.
Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) bakal menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana. (Foto: Ist)
Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) bakal menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana. (Foto: Ist)

IDXChannel - Asosiasi Analis Teknikal Indonesia (AATI) bakal menyelenggarakan Ujian Pengakuan Analis Teknikal perdana. Ujian ini dirancang dengan standar internasional dan tingkat kesulitan setara dengan sertifikasi bergengsi CFTe Level 1 dari International Federation of Technical Analysts (IFTA).

Ketua Umum AATI, Gideon Lapian menilai, di tengah pasar saham yang dinamis, analisis teknikal menjadi alat yang esensial. Metode ini mengevaluasi aset dengan memprediksi pergerakan harga di masa depan berdasarkan studi pergerakan harga historis, pola grafik, dan volume perdagangan.

Dia mengatakan, analisis teknikal berperan sebagai penentu waktu optimal (Timing Strategy) dalam membantu investor dan trader menentukan waktu yang optimal untuk masuk (membeli) atau keluar (menjual) dari suatu aset. Ini dilakukan dengan mengidentifikasi pola grafik (seperti Candlestick atau Wolfe Wave) dan sinyal dari berbagai indikator (seperti RSI, MACD, atau Moving Average). 

Contohnya, indikator Relative Strength Index (RSI) dapat memberi sinyal kapan suatu aset sudah overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual), menandakan potensi pembalikan harga. Untuk ujian berstandar internasional ini akan dilaksanakan setiap ini dilaksanakan tiap Mei dan November setiap tahunnya.

Selain itu, analisis teknikal juga membantu disiplin pada keputusan. Analisis ini berfungsi sebagai pagar pengaman, membantu investor mengambil keputusan yang rasional dan berbasis pola, menghindarkan dari jebakan herd behavior (ikut-ikutan) atau keputusan emosional.

"Investor yang bijak menggabungkan teknikal dan fundamental. Analisis Fundamental memilih "apa" yang berkualitas, sementara Analisis Teknikal menentukan "kapan" waktu yang tepat untuk bertransaksi," katanya melalui keterangan resmi, Kamis (18/12/2025)

"Singkatnya, penguasaan analisis teknikal adalah kunci untuk meminimalisir risiko kerugian dan mengoptimalkan peluang keuntungan melalui penentuan waktu transaksi yang presisi di tahun 2025," ujar Gideon.

Muhamad Makky Dandytra, selaku Ketua Tim Penyusun soal AATI Recognition Exam, CFTe holder, dan juga Ketua Bidang Edukasi AATI mengatakan, seluruh materi ujian disusun merujuk pada silabus dan study guide resmi IFTA. Langkah ini telah mendapat pengakuan. Presentasi mengenai ujian ini di hadapan Presiden IFTA, Wieland Arlt, dan BOD IFTA dari berbagai negara disambut baik. Mereka melihat inisiatif ini sebagai dorongan bagi analis teknikal Indonesia untuk mengukur kompetensi dasar dan mempersiapkan diri menuju sertifikasi global.

Langkah AATI ini memastikan bahwa analis di Indonesia memiliki kompetensi profesional yang terstruktur, menegaskan bahwa kemampuan Analisis Teknikal adalah sebuah disiplin ilmu yang harus dikuasai, bukan sekadar intuisi belaka. Analisis teknikal adalah alat yang esensial untuk mengoptimalkan strategi investasi di tahun 2025 dengan membantu meminimalisir risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan melalui penentuan waktu transaksi yang tepat.

Dalam pelaksanaan ujian perdana ini, AATI turut menghadirkan Ketua Dewan Pengawas AATI, Muhammad Alfatih CFTe, yang juga merupakan CFTe holder, untuk menguji langsung kualitas dan relevansi soal. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk validasi internal agar standar ujian benar-benar sejalan dengan praktik sertifikasi internasional.

Approval dari beliau menjadi penguat bahwa AATI Recognition Exam memiliki kualitas yang dapat diperbandingkan dengan sertifikasi analis teknikal global,” ujar Makkay. 

AATI berharap ujian ini dapat menjadi gerbang awal bagi analis teknikal Indonesia untuk mengukur kompetensi dasar secara profesional, sekaligus mempersiapkan diri menuju sertifikasi bertaraf internasional. Ujian ini adalah ujian paling genuine/original terhadap ujian Teknikal Analisis di Indonesia. Selain untuk teknikal analis di Indonesia, ujian ini juga terbuka siapapun dari negara lain.

Sebelum diluncurkan, ujian ini sudah dipaparkan di hadapan Presiden IFTA, Wieland Arlt ketika kunjungannya ke Indonesia November 2025 kemarin. Sementara itu, Indrawijaya Rangkuti MBA, sudah memaparkan dalam IFTA BOD Meeting, bahwa ujian ini bisa mendorong para analis teknikal di Indonesia untuk mengambil CFTe, yang isambut baik oleh seluruh BOD IFTA dari semua negara.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement