Hans menuturkan, ABMM juga terus memperkuat portofolio melalui diversifikasi bisnis. Akuisisi PT Nirmala Coal Nusantara di Sumatra dan PT Piranti Jaya Utama di Kalimantan menjadi salah satu langkah strategis di tahun 2024.
Selain menambah kapasitas produksi, akuisisi ini juga meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
Lebih lanjut, sepanjang tahun lalu ditandai sebagai periode penuh tantangan bagi industri batu bara. Di mana, harga komoditas mengalami penurunan signifikan, dan indeks harga batu bara Indonesia turun sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Namun, ABMM berhasil menunjukkan ketahanan bisnis melalui penerapan strategi berkelanjutan yang didukung inovasi teknologi dan penguatan sumber daya manusia,” ujar Hans.
(Dhera Arizona)