Sementara tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD175 juta sampai dengan USD250 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan smelter dan infrastruktur pertambangan.
Heri menambahkan, ekspansi yang dilakukan perseroan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah kepada para pemegang saham. Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan diyakini akan lebih menguntungkan para pemegang saham.
“Tapi komitmen kami, kalau dananya tersedia maka akan kami bagikan (dividen),” imbuh Heri.
Perihal kinerja, pendapatan perseroan tahun 2023 lalu naik 19,58% menjadi USD1,08 miliar atau Rp17,07 triliun, dari sebelumnya sebesar USD908,14 juta. Secara rinci, penjualan batu bara tercatat sebesar USD1,08 miliar atau Rp17,03 triliun dan pendapatan jasa lainnya tercatat sebesar USD1,95 juta atau Rp30,77 miliar.