"Prospek nikel terlihat terbatas, terutama dengan adanya pergeseran permintaan dari sektor EV yang tidak sekuat tahun lalu. Selain itu, sektor hilirisasi nikel yang terus digencarkan juga belum menunjukkan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia," kata Ezaridho.
Bagi investor yang memiliki saham-saham terkait nikel, seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), Ezaridho merekomendasikan untuk menahan atau hold saham tersebut untuk sementara waktu.
Dia menilai tidak ada sentimen positif yang cukup signifikan, namun juga tidak ada sentimen negatif yang terlalu besar, sehingga lebih baik menunggu perkembangan selanjutnya.
(Fiki Ariyanti)