IDXChannel - Tiga indeks acuan Wall Street dibuka variatif pada akhir bulan Senin (31/1/2022). Sentimen utama masih berasal dari kekhawatiran yang tersisa terkait kenaikan suku bunga, wabah Omicron, hingga tensi geopolitik Rusia dan Ukraina.
Pukul 21:40 WIB, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 135 poin, atau 0,4%, di 34.590 poin, S&P 500 merosot -0,1% dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,9% di awal pembukaan.
"Barometer pergerakan indeks pada bulan Januari menyiratkan pasar masih berada dalam tahun yang penuh tantangan," Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Senin (31/1/2022).
Sam menyebut bahwa sepanjang tahun ini ada dua babak bagi pasar modal di Amerika Serikat.
"Babak pertama pasar kemungkinan akan melihat sejumlah tekanan dan babak kedua akan ada pelonggaran," tuturnya.
Federal Reserve AS pada pekan lalu mengisyaratkan niatnya untuk memerangi inflasi tinggi dengan menaikkan suku bunga menjadi lebih agresif daripada yang diperkirakan banyak pelaku pasar.
Sejumlah lembaga perbankan memperkirakan ada sekitar lima kenaikan suku bunga hingga akhir tahun, seperti Bank of America sekarang mengincar tujuh kenaikan tahun ini.
Ketegangan geopolitik juga telah menambah ketidakpastian pasar, di mana AS mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi baru apabila menyerang Ukraina.
Musim pendapatan kuartal keempat tahun 2021 masih akan berlanjut. Investor mengharapkan sejumlah saham teknologi bigcaps dapat memiliki performa yang gemilang, seperti induk Google Alphabet, Amazon, hingga Meta Platforms diperkirakan akan melaporkan kinerja kuartalan mereka akhir minggu ini, menyusul laporan Apple dan Microsoft. (TYO)