Raksasa migas asal Inggris, BP yang mengumumkan pada Senin (18/12/2023) bahwa mereka akan mengalihkan sementara kapal tankernya menjauh dari Laut Merah. Tak hanya BP, Perusahaan energi Norwegia, Equinor juga memilih untuk mengubah rute jalur kapalnya di wilayah tersebut, tetapi belum membuat keputusan mengenai aktivitas di masa depan.
Kelompok kapal tanker minyak Frontline mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya akan menghindari jalur melalui Laut Merah dalam waktu dekat.
Sebelumnya, raksasa pelayaran MSC, Hapag-Lloyd, CMA CGM dan Maersk juga telah mengumumkan penangguhan perjalanan melalui Laut Merah karena ancaman drone. Ini berarti terputusnya akses utama antara Eropa dan Asia melalui Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kapal pengangkut bahan bakar A.P. Møller–Mærsk A/S (Maersk) memilih menghindari wilayah tersebut namun berpotensi membuat kebutuhan bahan bakar membengkak hingga ribuan mil.
Namun, untuk saham-saham perusahaan yang mengumumkan akan mengalihkan rute pelayaran justru mengalami tekanan pasca pengumuman tersebut.