Tiga komponen beban pokok terbesar berasal dari kegiatan penambangan USD300 juta (-14 persen), royalti USD220 juta (-15 persen), dan jasa pengangkutan dan bongkar muat USD111 juta (+14 persen).
Setelah dikurangi beban bunga, pajak, dan bagian minoritas, laba bersih AADI turun 29 persen menjadi USD196 juta. Margin laba bersih juga turun dari 21 persen menjadi 17 persen di kuartal I-2025.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas Adaro hingga 31 Maret 2025 mencapai USD1,36 miliar atau Rp22 triliun. Sementara saldo laba ditahan perseroan tercatat USD590 juta, sekitar Rp9,6 triliun.
(Rahmat Fiansyah)