Sementara itu, paket kedua memiliki panjang konstruksi sekitar 48 kilometer dengan luas perlindungan lahan yang sama.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai Papua Selatan telah memulai persiapan lapangan untuk mendukung percepatan pelaksanaan konstruksi, termasuk penyesuaian dengan kondisi cuaca dan aksesibilitas lokasi.
Entus menyampaikan, persiapan ini menjadi langkah awal agar pekerjaan fisik dapat berjalan optimal, mengingat urgensi proyek ini bagi keberlanjutan produktivitas pertanian serta penguatan rantai pasok pangan nasional.
"Pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Merauke ini juga merupakan bagian dari integrasi besar infrastruktur sumber daya air, sistem produksi pangan, dan konektivitas kawasan yang sedang dikembangkan pemerintah," katanya.