IDXChannel - Aksi jual besar-besaran terus melanda pasar obligasi Amerika Serikat (AS) alias US Treasury pada Rabu (9/4/2025), menandakan bahwa investor mulai melepaskan aset paling aman mereka.
Gejolak ini dipicu oleh ketegangan global akibat kebijakan tarif baru dari AS, yang berpotensi memicu aksi jual paksa dan peralihan dana besar-besaran ke aset tunai.
“Ini bukan lagi soal fundamental. Ini soal likuiditas,” ujar Analis Senior Suku Bunga di ANZ Sydney, Jack Chambers.
Imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor 10 tahun, yang selama ini menjadi acuan utama sebagai aset aman, melonjak tajam.
Obligasi bertenor panjang menjadi target utama aksi jual dari hedge fund yang sebelumnya bertaruh pada selisih harga kecil antara obligasi tunai dan kontrak berjangka (futures). Imbal hasilnya bahkan sempat menembus 4,5 persen, meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga AS semakin meningkat.