Strategi yang digunakan, dikenal sebagai "basis trade," biasanya dilakukan oleh hedge fund makro. Mereka menjual kontrak berjangka atau swap dan membeli obligasi tunai dengan dana pinjaman untuk memanfaatkan perbedaan harga kecil.
Namun, aksi jual besar-besaran dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi dan ketidakseimbangan dengan swap. Menurut catatan Reuters, selisih antara imbal hasil obligasi AS 10 tahun dan suku bunga swap melonjak ke 64 basis poin, tertinggi dalam sejarah.
Pada Rabu, tarif impor AS tertinggi dalam lebih dari satu abad resmi diberlakukan. Kebijakan ini mengguncang pasar global dan memicu perdebatan mengenai masa depan obligasi AS sebagai pusat sistem keuangan dunia.
"Aksi jual UST mungkin menandakan pergeseran besar, di mana obligasi AS tidak lagi dianggap sebagai aset safe haven utama di pasar obligasi global," ujar Strategis Perdagangan Suku Bunga G10 di Citi, Ben Wiltshire.
Beberapa analis juga mencermati dampak jangka panjang dari perubahan arus perdagangan global yang dapat memperlambat permintaan asing terhadap obligasi AS atau bahkan mendorong aksi jual dari pemegang asing.