Sementara itu, nilai dolar AS justru melemah terhadap euro dan yen, menambah ketidakpastian di pasar.
Di Jepang, bank sentral, Kementerian Keuangan, dan regulator perbankan menggelar pertemuan darurat pada pukul 07.00 GMT untuk merespons gejolak ini. Langkah tersebut sedikit meredakan aksi jual ekstrem.
Hingga perdagangan sesi Asia siang, imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik menjadi 4,41 persen, meningkat 16 basis poin, dan melonjak lebih dari 50 basis poin dari posisi terendah pada awal pekan.
Imbal hasil obligasi tenor 30 tahun bahkan mengalami lonjakan hampir 60 basis poin hingga melampaui 5 persen. Jika tren ini berlanjut, akan menjadi aksi jual terbesar sejak 1981.
Gejolak ini tidak hanya terjadi di AS. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun juga melonjak ke level tertinggi dalam 21 tahun, menandakan dampak global dari tekanan pasar.