sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akuisisi Dongkrak Kinerja, EBITDA Petrosea (PTRO) Diproyeksi Tembus Rp4,9 Triliun

Market news editor Desi Angriani
05/10/2025 10:25 WIB
PTRO memproyeksikan kinerja keuangan yang melesat dalam dua tahun mendatang, terutama setelah mengakuisisi Grup HBS dan Grup Hafar.
Akuisisi Dongkrak Kinerja, EBITDA Petrosea (PTRO) Diproyeksi Tembus Rp4,9 Triliun (Foto: dok PTRO)
Akuisisi Dongkrak Kinerja, EBITDA Petrosea (PTRO) Diproyeksi Tembus Rp4,9 Triliun (Foto: dok PTRO)

IDXChannel - Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) memproyeksikan kinerja keuangan yang melesat dalam dua tahun mendatang, terutama setelah mengakuisisi Grup HBS dan Grup Hafar.

Dalam materi public expose Kamis (2/10/2025), perseroan menargetkan EBITDA konsolidasi 2026 mencapai USD306 juta atau setara Rp4,95 triliun (kurs JISDOR Rp16.185 per USD), 61 persen lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya dari Stockbit.

Stockbit mencatat, proyeksi pendapatan dan EBITDA PTRO menunjukkan CAGR masing-masing sebesar 42 persen dan 70 persen pada periode 2024-2026. Pendapatan diperkirakan naik 43 persen YoY menjadi USD991 juta pada 2025, dan tumbuh 41 persen YoY menjadi USD1,4 miliar pada 2026.

Sementara itu, EBITDA diperkirakan melonjak 91 persen YoY menjadi USD203 juta pada 2025 dan tumbuh 51 persen YoY menjadi USD306 juta pada 2026.

Pertumbuhan agresif PTRO didorong oleh sinergi dengan Grup HBS, penyedia jasa pertambangan dan konstruksi asal Papua Nugini. Akuisisi 100 persen saham HBS senilai USD25,8 juta atau Rp429 miliar pada Agustus 2025 memperluas jangkauan PTRO secara regional, dengan memanfaatkan basis pelanggan besar HBS seperti Newmont, St Barbara, dan Harmony Gold.

PTRO memperkirakan margin EBITDA dari HBS akan mencapai 30 persen pada 2026, jauh di atas margin proyeksi PTRO sebelum akuisisi yang hanya 21 persen. Selain memperluas jaringan, PTRO berencana mengoptimalkan pendanaan, SDM, dan pengadaan melalui ekosistem internal.

Selain HBS, PTRO juga memperluas portofolio melalui akuisisi Grup Hafar, perusahaan yang bergerak di sektor engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) lepas pantai.

Lewat anak usahanya, PT Petrosea Engineering Procurement Construction, PTRO mengakuisisi 51 persen saham dua entitas usaha Grup Hafar dengan nilai transaksi sekitar Rp400 miliar, sementara sisanya (49 persen) diambil alih oleh PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) senilai Rp384 miliar.

Akuisisi ini membuka akses PTRO ke pasar industri migas dan LNG, termasuk potensi kerja sama dengan klien besar seperti Pertamina dan Petronas. Margin EBITDA Grup Hafar diproyeksikan mencapai 34 persen pada 2026, level yang tergolong tinggi di industri.

Stockbit menilai positif rencana ekspansi dan proyeksi kinerja Petrosea, terutama karena manajemen mulai mengungkap kontribusi finansial dua akuisisi besar tersebut. Margin EBITDA Grup HBS dan Grup Hafar yang masing-masing di atas 30 persen diperkirakan akan mengerek margin konsolidasi PTRO ke level 22 persen pada 2026.

Stockbit juga memperkirakan tambahan EBITDA dari akuisisi akan lebih besar dibanding kenaikan beban keuangan, sehingga memberikan dampak positif terhadap laba bersih PTRO secara keseluruhan.

"Kami melihat bahwa potensi tambahan EBITDA dari kedua akuisisi ini akan melebihi dampak kenaikan beban keuangan (dari pembiayaan akuisisi), sehingga masih berdampak positif terhadap laba bersih perseroan," tulis tim riset Stockbit, Kamis (2/10/2025).

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement