Meski mengalami kendala, Andreas melihat wilayah Sumatera yang dipegang oleh SMIP masih berpotensi untuk mendatangkan pemasukan bagi perseroan. Meskipun secara kontribusi masih belum cukup baik akibat kendala distribusi.
"Kontribusi penjualan gula yang dilakukan di wilayah Sumatera per 30 Juni 2023 terhadap pendapatan perseroan adalah sebesar Rp3,9 miliar atau 2,5 persen," lanjut dia.
Kekurangan itu terjadi karena gula yang dijual di Sumatera bukan berasal dari SMIP. Meski begitu, perseroan melihat wilayah tersebut masih memilik potensi untuk penjualan produknya.
"Perseroan menilai prospek penjualan gula di wilayah Sumatera masih bagus dan potensial, namun masih diperlukan supplier yang memiliki reputasi bagus dan tepercaya."
(TYO)