"Namun, setelah selesaikan rencana akuisisi ini, grup perseroan akan mengambilalih kendali atas operasi perusahaan target, sehingga diharapkan akan menguntungkan kondisi finansial grup perseroan ke depannya, serta semakin memperluas portofolio grup perseroan secara geografis dan komoditas masa depan," ujarnya.
"Pelaksanaan rencana akuisisi ini juga merupakan langkah transformasi strategis pertama grup perseroan sebagai pemilik tambang dan salah satu produsen utama antrasit UHG secara global untuk mendukung produksi komersial baja rendah karbon (LC Steel) yang lebih ramah lingkungan," pungkas Ronald.
Dari data RTI Business, saham DOID turun 4,50 persen ke harga Rp530 per saham menjelang penutupan sesi I perdagangan hari ini (5/6). Nilai transaksi saham DOID mencapai Rp9,57 miliar dengan volume 18,45 juta saha dan frekuensi sebanyak 1.805 kali.
(FAY)