IDXChannel - Analis menilai penawaran umum perdana (IPO) PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) atau MGR akan membawa dampak positif bagi induk usahanya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
“MDKA diketahui memiliki 70 persen tambang emas Pani (EMAS) ini. Dengan unlocking value ini, saat ini MDKA memiliki market cap sebesar Rp65 triliun,” kata pengamat pasar modal Michael Yeoh, Senin (8/9/2025).
Ia menambahkan, valuasi EMAS yang cukup tinggi membuat porsi kepemilikan MDKA semakin bernilai. “IPO EMAS sendiri di valuasi sebesar Rp48 triliun. Maka, ada Rp33 triliun valuasi MDKA di EMAS,” tuturnya.
Michael menilai, potensi kenaikan harga saham EMAS pasca-IPO juga akan memperbesar nilai MDKA ke depan. “Dan dari harga yang berpotensi naik setelah IPO, maka valuasi MDKA akan terus bertambah,” ujarnya.
Verdhana Sekuritas juga sebelumnya menyoroti MDKA. Verdhana menulis, MDKA merupakan pemain besar di emas dan tembaga melalui Pani Gold dan TB Copper. Rencana IPO Pani Gold, pembaruan PFS TB Copper pada 2H25, dan ramp-up HPAL menjadi katalis utama bagi perusahaan.
Indo Premier Sekuritas juga merekomendasikan saham MDKA di sektor emas. Menurut Indo Premier, proyek Pani Gold akan membuka nilai tambah besar bagi MDKA.
Produksi emas perseroan diproyeksikan meningkat dari 100.000 ons menjadi 150.000 ons pada 2026, dan selanjutnya melonjak hingga 500.000 ons ketika fasilitas heap leach beroperasi penuh. Biaya produksi (cash cost) pun diperkirakan turun signifikan, dari sekitar USD1.000 per ons menjadi USD600 per ons.
Dari sisi valuasi, Indo Premier menilai MDKA masih tergolong murah dengan estimasi price to earnings ratio (P/E) 17,2 kali pada 2026 dan 12,0 kali pada 2027. Angka ini jauh lebih rendah dibanding para pesaingnya seperti AMMN dan BRMS yang berada di atas 60 kali.
Sementara, pandangan teknikal datang dari Kiwoom Research. Seiring rencana IPO Merdeka Gold, Kiwoom melihat, pada Senin (8/9), saham MDKA tengah berada di ujung area krusial. Saat ini, kata mereka, posisinya persis di resistance upper channel (downtrend).
Kiwoom merekomendasikan buy atau average buy MDKA jika harga mampu menembus level di atas 2.750 pada penutupan, dengan peluang akumulasi lanjutan di atas 3.000. Target jangka pendek dipatok di kisaran 3.350–3.460, sementara target psikologis berada di 4.000. Target ultimate sesuai pola teknikal disebut bisa mencapai 4.730.
Untuk area support, kata Kiwoom, saham MDKA ditopang oleh garis MA-10 di 2.410 dan MA-20 di 2.200.
Sebagai informasi, saham MDKA menguat 3,44 persen ke level Rp2.710 per unit hingga penutupan sesi I perdagangan Senin (8/9/2025), seiring investor merespons positif penerbitan prospektus IPO Merdeka Gold.
IPO Jumbo Merdeka Gold
MGR resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas hingga 1,62 miliar saham baru atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Saham ditawarkan dengan harga kisaran Rp1.800–Rp3.020 per saham, sehingga emiten tambang emas ini berpotensi meraup dana segar maksimal Rp4,88 triliun.
Masa penawaran awal diperkirakan berlangsung pada 8-10 September, dengan tanggal efektif 15 September 2025. Sementara, masa penawaran umum perdana saham pada 17-19 September 2025. Saham EMAS akan debut (listing) di bursa pada 23 September 2025.
Dalam prospektus, perusahaan menyebutkan dana hasil IPO akan digunakan untuk tiga tujuan utama.
Pertama, sekitar USD20 juta atau Rp328,4 miliar akan disalurkan sebagai setoran modal kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT) guna membiayai kebutuhan operasional.
Kedua, jumlah serupa akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS).
Sisanya dialokasikan untuk pelunasan lebih awal utang kepada pemegang saham pengendali, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang pasca-IPO memiliki 56,46 persen saham EMAS.
Merdeka Gold Resources adalah induk usaha tambang emas Pani di Pohuwato, Gorontalo, dengan cadangan mencapai 7 juta ounce emas dan umur tambang diproyeksikan hingga 2041.
Proyek ini dirancang menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik dengan kapasitas produksi puncak 500.000 ounce per tahun pada 2033. Fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton per tahun ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, disusul fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) pada 2029 dan 2032.
Meski pendapatan konsolidasi EMAS pada 2024 hanya USD1,7 juta, perusahaan masih mencatat rugi bersih USD12,7 juta.
Namun, prospek jangka panjang dipandang menjanjikan seiring tren kenaikan harga emas global. Mengutip propesktus IPO perusahaan, CRU Consulting memperkirakan harga emas rata-rata bisa mencapai USD3.729 per ounce pada 2029, didorong oleh permintaan investasi yang solid, terutama dari bank sentral, serta keterbatasan pasokan tambang baru.
Dengan dukungan sponsor besar seperti Grup Provident, Saratoga, dan Thohir, EMAS berharap IPO ini menjadi landasan pengembangan Proyek Emas Pani menjadi tambang berskala raksasa di kawasan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.