IDXChannel – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini dinilai masih rapuh, di tengah melemahnya kekuatan beli investor dan potensi tekanan likuiditas akibat gelombang penawaran umum saham perdana (IPO).
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan IHSG saat ini berada di titik kritis. Menurutnya, indeks belum mampu menembus kembali level 7.000 dan justru masih rentan bergerak ke bawah.
“Betul. Sedikit anomali mengingat bursa Asia semua menguat. Mulai dari Hang Seng, Kospi, Nikkei, dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (26/6/2025). Ia menyoroti lemahnya daya beli di pasar domestik sebagai salah satu faktor utama. “Buying power dari bursa melemah,” imbuh Michael.
Dari sisi makro, Michael menilai kondisi nilai tukar masih cukup stabil. “Jika kita lihat mata uang, USD/IDR terlihat berada di level yang baik,” tuturnya. Namun di sisi lain, ia menyoroti tekanan likuiditas di pasar seiring masuknya gelombang IPO.
“Kalau kita lihat lebih lanjut, bursa kehadiran enam IPO baru yang akan melantai. Salah satunya ada CDIA yang memiliki bobot besar,” katanya.