IDXChannel - Maraknya perusahaan rintisan berbasis teknologi atau startup hingga unicorn yang melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia menjadi angin segar.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan untuk IPO bagi perusahaan Startup merupakan terobosan baru dan semua berpeluang melakukan penawaran sahamnya kepada investor.
"Semua berpeluang sepanjang aturan-aturan selama ketentuan dipenuhi dari OJK dan pihak BEI, namun ada beberapa perusahaan rintisan yang berpeluang yang bukan dari perusahaan konvensional termasuk Bukalapak yang direncanakan dakan IPO Agustus depan," kata Reza saat dihubungi tim MNC News Portal Indonesia, Rabu (14/07/2021).
Reza Priyambda mengatakan saat ini BEI sudah memfasilitasi para perintis Startp untuk melakukan IPO dan bisa menjadi acuan bagi perusahaan e-commerce atau digital.
"Ya mungkin nanti saya prediksi dengan berhasilnya Bukalapak ini bisa disusul perusahaan rintisan seperti Gojek & Tokopedia yang telah merjer (Goto), mungkin ada digital money seperti OVO, Ruang Guru dan mungkin beberapa perusahaan dari e-comerce lain," papar Reza.
Menurtunya bagi perusahaan rintisan ingin berencana untuk melantai seperti Bukalapak apa yang sudah ditentukan oleh OJK dan BEI sudah dipenuhi dan harus mengikuti beberapa regulasi untuk bisa memulai galang dana di Bursa dan menggaet investor.
"Pelaku pasar harus ditest apakah minat atau tidak dengan adanya pembelian saham start up ini, meskipun kedepan ada prospek perusahan juga masih rugi. Mau perusahaan konvensional atau startup akan sama dan bersaing dan memiliki tantangan yang sama," paparnya. (TIA)