Taipan yang sudah malang melintang di sejumlah industri sejak era Orde Baru, Prajogo Pangestu, juga ikut ‘menggeber’.
Salah satunya, emiten petrokimia Prajogo PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencaplok cucu usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI), sebagaimana dikabarkan Maret lalu.
Prajogo juga berhasil memboyong emiten tambang batu bara miliknya PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ke bursa pada Maret lalu. Kini, harga saham CUAN berada di Rp2.570 per saham, per 23 Agustus 2023.
Harga tersebut 1.068 persen lebih tinggi dibandingkan harga penawaran IPO yang hanya Rp220 per saham. Hal tersebut sekaligus menjadikan CUAN sebagai saham IPO dengan kinerja terbaik sekaligus saham top gainers hingga akhir Agustus 2023.
- Boy Thohir hingga Eddy Sugianto Bawa Perusahaan IPO
Tidak hanya deretan taipan di atas yang mengusung perusahaannya untuk tercatat di BEI. Boy Thohir, yang adalah bos Adaro, bersama kongsi membawa perusahaan tambang nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) IPO pada April lalu.
Demikian pula, Eddy Sugianto pemiliki tambang batu bara Mandiri group meng-IPO-kan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) pada Juli 2023. Sebelumnya, Eddy juga membawa PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL ke lantai bursa pada September 2021.
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik produsen minyak kelapa sawit (CPO) yang melantai di bursa Singapura Bumitama Agri, membawa perusahaan pengolahan nikel terintegrasi PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) listing di BEI pada 12 April 2023, berdekatan dengan MBMA.
Harita Group (PT Harita Jayaraya) milik Lim juga menguasai mayoritas saham (86,48 persen) emiten tambang bauksit PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA). CITA sudah tercatat di BEI sejak 20 Maret 2002.
Tommy Soeharto, anak presiden kedua Republik Indonesia (RI) Soeharto, ikut menyemarakkan gelaran IPO bursa tahun ini. Perusahaan miliknya yang bergerak di bidang penyewaan kapal pengangkutan migas PT Humpuss Maritim International Tbk (HUMI) melantai pada 9 Agustus 2023.
Taipan legendaris Sugianto Kusuma alias Aguan mendapatkan sorotan usai ‘turun gunung’ dan menjadi Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Seiring dengan itu, nama PANI pun berubah dari sebelumnya, Bisnis PANI juga berganti wajah dari sebelumnya produsen industri kemasan kaleng saat ini beralih menjadi pengembang properti.
Hal tersebut sesuai keputusan yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2023.
Ini dimulai saat entitas Agung Sedayu Group, yaitu PT Multi Artha Pratama (MAP) mengambilalih 328 juta saham PANI atau setara 80 persen pada 2021.
Dengan masuknya MAP sebagai pemegang saham mayoritas, PANI kini melakukan diversifikasi portfolio usaha menjadi pengembang properti yang disponsori oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Selain Aguan, Haji Romo Nitiyudo, melalui emiten kontraktor tambang miliknya, PT Petrosea Tbk (PTRO) akan mengakuisisi PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) senilai USD90,50 juta. KMS mempunya tambang batu bara di Kalimantan Timur.
Tidak ketinggalan, Pengusaha Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro juga melakukan aksi caplok. Kali ini, Hapsoro membeli saham emiten pengembang hotel dan resor PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA).
Aksi akuisisi tersebut tersebut Hapsoro lakukan melalui PT Nusantara Utama Investama.
Nusantara Utama Investama masuk ke BUVA lewat skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Menurut keterbukaan informasi BUVA, 26 Juni 2023, aksi korporasi tersebut dilakukan dalam rangka konversi sebagian utang perusahaan.
Sebagai informasi, Hapsoro, yang adalah suami Ketua DPR RI Puan Maharani, memiliki sejumlah kepemilikan saham di beberapa emiten yang manggung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebut saja, Hapsoro menguasai emiten migas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) lewat kepemilikan saham langsung 28,51 persen dan secara tidak langsung lewat PT Basis Utama Prima 11,54 persen dan perusahaan afiliasi PT Sentosa Bersama Mitra 33,92 persen.
Di saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI), Hapsoro masuk melalui Basis Energi Prima, anak usaha Basis Utama Prima, dengan kepemilikan 12,00 persen. Sementara, Basis Utama Prima menguasai 45,71 persen saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).
Selain itu, Hapsoro, via Basis Investment, juga memiliki 40,00 persen saham emiten hotel PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), sebanyak 6,17 persen emiten emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Hapsoro,melalui PT Sentosa Bersama Mitra juga memiliki saham secara tidak langsung di PTRO. (ADF)