Menurut Hendriko, upaya kenaikan suku bunga ini sebagai cara menghindari resiko foreign of flow. Ia pun menyarankan para pelaku investor memiliki cash buffer agar sewaktu harga saham menurun bersamaan dengan kenaikan suku bunga oleh The Fed, mereka masih memiliki cadangan cash untuk averaging atau average down.
Selain itu, beberapa sektor berpotensi mengalami dampak adanya kenaikan suku bunga. Bahkan hampir seluruh sektor dari market ekonomi makro turut terdampak. Sektor komoditas contohnya, Hendriko menilai harga sektor komoditas dinilai sudah mulai turun sehingga membatasi keuntungan emiten komunitas.
Namun tentu masih banyak emiten-emiten lainnya yang dapat menghasilkan untuk walau keuntungannya terhitung sedikit. Lain halnya dengan sektor emas yang dinilai cukup kuat diterpa adanya kenaikan suku bunga. Hendriko menilai sektor emas masih terbilang aman untuk jangka menengah.
Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perlu diwaspadai karena kondisi market yang bergerak fluktuatif. Investor juga harus bersiap-siap dengan kondisi adanya kenaikan suku bunga dari The Fed. "Para investor tidak perlu melepas kepemilikan saham, langkah yang lebih tepat apabila menambahkan jumlah porsi cash," pungkas dia. (DES)
Penulis: Ribka Christiana