Selama 2024, Antam mencatat laba kotor Rp6,5 triliun dan laba usaha Rp3 triliun, naik 15 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan serta efisiensi beban usaha yang turun sekitar 5 persen menjadi Rp3,5 triliun.
Penurunan beban ini, kata Syarif, terutama berasal dari efisiensi biaya logistik dan asuransi, seiring dengan penurunan penjualan nikel dan bauksit akibat kendala perizinan di 2024. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.