IDXChannel - Istilah saham overvalued tentu tak asing ditelinga para investor. Saham ini disebut overvalued lantaran dijual di atas nilai intrinsiknya.
Saham ini biasanya jarang dilirik karena dianggap memiliki harga yang mahal. Lantas bagaimana mengetahui suatu saham overvalued, berikut dirangkum IDX Channel dari laman stockbit dan ajaib sekuritas, Rabu (16/8/2023).
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah suatu saham sudah overvalue atau tidak. Tiga di antaranya adalah dengan menggunakan rasio P/E, rasio PEG, dan yield dividen.
Saham dengan harga yang terlalu mahal akan memiliki rasio P/E dan rasio PEG lebih tinggi dibandingkan saham perusahaan lain yang menggarap subsektor bisnis yang sama.
Sementara yield dividen yang semakin menurun dari waktu ke waktu dapat menjadi indikasi bahwa harga suatu saham blue chip sudah terlalu mahal dan sukar meningkat lebih tinggi lagi.
Kriteria Saham Undervalue
1. Menghasilkan Laba Berturut-turut selama 10 Tahun
Umumnya saham undervalue bukan berarti tidak menghasilkan laba sama sekali. Biasanya, perusahaan itu tetap menghasilkan laba selama 10 tahun berturut-turut, baik dengan jumlah yang sama maupun lebih besar dan tidak ada catatan kerugian. Biasanya perusahaan dengan saham undervalue ini royal ke para investornya dalam pembagian dividen.
2. Kondisi Keuangan Dengan Rasio 2:1
Sementara kriteria kedua, perusahaan dengan saham undervalue adalah memiliki kondisi keuangan yang kuat dengan rasio minimal 2:1 serta utang jangka panjang tidak lebih besar jumlahnya dari aset lancar bersih milik perusahaan.
Overvalued Saham: Layak Dibeli Atau Tidak?
Meskipun harganya mahal, overvalued saham belum tentu tidak layak untuk investasi. Banyak kasus dimana saham yang sudah overvalue justru bisa terus menunjukkan kinerja yang baik dan harganya meningkat dari waktu ke waktu.
Begitu pun sebaliknya, tidak sedikit saham-saham undervalued malah mengalami penurunan harga yang terus-menerus sampai memaksa investor melakukan cut loss.
Keputusan membeli saham seharusnya tidak boleh hanya didasari pada apakah saham tersebut masih undervalue atau sudah overvalued.
Namun, lakukan juga analisis saham secara fundamental dan teknikal agar mengetahui waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham tersebut agar memperoleh keuntungan.
(DES)