Meski demikian, saham yang diumumkan masuk daftar UMA bukan berarti terjadi pelanggaran di pasar modal. Biasanya, saham-saham yang diumumkan UMA merupakan saham yang mengalami penurunan atau kenaikan drastis dalam kurun waktu tertentu.
Saham-saham yang masuk UMA biasanya kerap mengalami Auto Reject Atas (ARA) atau Auto Reject Bawah (ARB) dalam beberapa hari. Adapun salah satu alasan diumumkannya UMA oleh BEI adalah untuk menjadi peringatan bagi investor agar bisa mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa timbul dalam keputusan investasi di kemudian hari.
Penyebab UMA
Pada dasarnya, UMA tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan sebuah saham mengalami UMA dan masuk daftar pantau BEI. Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya antara lain sebagai berikut.
1. Volume Aktivitas Harian yang Melebihi Rata Rata
Apabila volume aktivitas harian perdagangan suatu saham melebihi rata-rata bisa jadi saham tersebut mengalami UMA. Perubahan aktivitas yang tidak biasa ini patut dicurigai.
2. Peningkatan Harga Saham yang Tidak Wajar
Ketika suatu saham mengalami pergerakan harga yang signifikan atau melintasi level support atau resistance penting, itu dapat menarik minat para pedagang dan investor. Pergerakan harga yang tidak biasa ini dapat memicu aktivitas perdagangan yang lebih tinggi dan memasukkan saham ke dalam daftar UMA.