Tahun-tahun berikutnya bisnis Indorama merambah bidang petrokimia. Indorama mengakuisisi produsen olefin terbesar di Nigeria pada 2006, dua tahun sebelumnya perseroan mendirikan pabrik petrokimia di Thailand.
Lalu Indorama juga membuka pabrik pemintalan lagi pada 2011, tetapi kali ini di Uzbekistan. Kemudian mengakuisisi perusahaan produsen pupuk di Senegal pada 2014, dan memulai produksi amonia serta urea di Nigeria pada 2016.
Pada 2018 ke atas, ekspansi Indorama terfokus pada industri pupuk. Perusahaan ini mengakuisisi perusahaan pupuk di India, Brazil, Uzbekistan, Georgia, dan Nigeria. Sehingga Indorama memiliki pabrik pupuk di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.
Satu-satunya perusahaan Sri Prakash Lohia di bursa efek adalah PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), pilar usaha Indorama Group yang bergerak di industri tekstil, hasil produksinya adalah benang pintal dan poliester.
INDR juga merupakan salah satu eksportir tekstil terbesar di Indonesia. Dengan negara tujuan ekspor mencakup Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, Asia, Australia, dan Timur Tengah. INDR mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 1990.