Saat itu INDR melepas 7 juta saham, atau setara dengan 21,63 persen dari total modal disetor, dengan harga penawaran Rp12.500 per saham. Dari IPO ini Indorama sukses menghimpun dana segar sebanyak Rp87,50 miliar.
Pada perdagangan 23 September 2025, INDR dibuka di harga Rp2.910 per saham. Pada sesi kedua, INDR diperdagangkan di kisaran Rp2.950 per saham. Dengan harga pasaran ini, INDR mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp1,93 triliun.
Dalam enam bulan terakhir, saham INDR mencatatkan kenaikan harga sebesar 33,48 persen. Namun jika ditarik hingga awal 2025, pertumbuhan harga INDR hanya sebesar 7,27 persen.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025 pengendali saham INDR adalah PT Irama Investama dan Indorama Holdings dengan kepemilikan masing-masing sebesar 163 juta saham (25%) dan 440 juta saham (67,28%).
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham INDR adalah Satu Trust di mana Sri Prakash Lohia dan keluarga terdekatnya penerima manfaat diskresioner. Artinya perusahaan ini dimiliki oleh Sri Prakash Lohia dan Keluarga Lohia lainnya.
Itulah informasi singkat tentang saham milik Sri Prakash Lohia.
(Nadya Kurnia)