3. Level Dukungan dan Resistensi
Analisis teknikal juga memperhatikan level dukungan dan resistensi sebagai alat untuk memprediksi pergerakan harga saham. Level dukungan adalah level harga di mana harga saham cenderung berbalik naik setelah mengalami penurunan. Sedangkan level resistensi adalah level harga di mana harga saham cenderung berbalik turun setelah mengalami kenaikan. Dengan mengetahui level-level ini, investor dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi jual atau beli.
4. Volume Perdagangan
Volume perdagangan saham juga merupakan faktor penting dalam analisis teknikal. Volume perdagangan mencerminkan tingkat minat investor terhadap saham tersebut. Jika volume perdagangan tinggi, maka saham tersebut sedang diminati oleh banyak investor dan harga cenderung naik. Sebaliknya, jika volume perdagangan rendah, maka harga cenderung turun. Analisis teknikal menggunakan volume perdagangan sebagai konfirmasi dari pergerakan harga saham.
5. Psikologi Massa dan Sentimen Pasar
Analisis teknikal juga mencerminkan psikologi massa dan sentimen pasar. Perilaku investor dipengaruhi oleh emosi seperti ketakutan dan keserakahan, yang tercermin dalam pergerakan harga saham. Sentimen pasar mencerminkan sikap dan persepsi kolektif investor terhadap saham atau pasar secara keseluruhan. Dengan memahami psikologi massa dan sentimen pasar, analisis teknikal dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pergerakan harga saham.
Itulah beberapa alasan saham dapat diprediksi dengan analisis teknikal yang penting untuk diketahui oleh para investor.