1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan logam terdistribusi vertikal, serta terdiversifikasi. Perusahaan pelat merah ini melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, hingga pemasaran hasil tambang. ANTM memproduksi berbagai komoditas pertambangan, termasuk bijih nikel, feronikel, bauksit, emas, perak, dan lain sebagainya.
2. PT PAM Mineral Tbk (NICL)
PT PAM Mineral Tbk (NICL) juga merupakan emiten nikel yang terdaftar di BEI. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini didirikan pada 2008 dan memiliki dua wilayah operasional yakni di Desa Lameruru, Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan Desa Laroenai, Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah. Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi nikel sebanyak 3.000.000 ton. Target tersebut meningkat sebesar 400.000 ton dari produksi pada tahun 2023 lalu.
3. PT Ifishdeco Tbk (IFSH)
Saham nikel berikutnya adalah PT Ifishdeco Tbk (IFSH). Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih mentah nikel berlokasi di Sulawesi Tenggara. IFSH melakukan kegiatan usaha yang meliputi eksplorasi, pengembangan, hingga penjualan nickel core.
4. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga menjadi salah satu saham nikel yang terdaftar di BEI. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan batu bara terpadu dan memiliki sejumlah konsesi tambang batu bara di Kalimantan Timur serta satu tambang nikel di Maluku Utara.
5. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga masuk dalam daftar saham nikel di BEI. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel yang berlokasi di Sulawesi Selatan. INCO juga menjadi bagian dari perusahaan tambang yang ada di Brasil. Lokasi tambang dan fasilitas produksi INCO mencakup 4 wilayah di Pulau Sulawesi, yakni di Pomalaa dan Sua Sua, Sulawesi Tenggara, Bahodopi, Sulawesi Tengah, serta Sorowako, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini memiliki total luas area konsesi hingga mencapai 118.017 hektar.