Per 13 Januari 2025, Bursa Efek Indonesia mencatat jumlah emiten konstituen ISSI mencapai 622 saham yang terdiri dari emiten-emiten yang bergerak di beragam bidang usaha dan industri.
Lalu apakah saham syariah lebih stabil daripada saham konvensional? Per 27 Desember 2024, Otoritas Jasa Keuangan mencatat ISSI mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,57 persen.
Adapun nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp6.759 triliun dengan pertumbuhan sebesar 9,98 persen. Pada periode yang sama, pergerakan IHSG sepanjang 2024 tercatat tumbuh 3,25 persen, kapitalisasi pasarnya tumbuh 5,05 persen dengan nilai Rp12.191 triliun.
Meskipun persentase pertumbuhan kapitalisasi pasar ISSI lebih tinggi dibanding IHSG, stabil atau tidaknya harga saham syariah ditentukan oleh kinerja bisnis masing-masing emiten. Selain itu, ada faktor lain yang dapat memengaruhi stabilitas pergerakan harga suatu saham. Misalnya, kondisi ekonomi dan pasar.
Sebagian kecil konstituen ISSI adalah saham-saham lapis pertama yang juga masuk dalam daftar konstituen indeks LQ45. Namun sisanya adalah saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga, yang pergerakan harganya lebih votatil dibanding konstituen indeks LQ45.