Dengan kebijakan tersebut, Treasury 10-tahun turun ke level terendah sejak Agustus selama sesi tersebut dan hampir meluncur di bawah 4%.
Lonjakan harga Apple baru-baru ini merupakan rebound besar dari Oktober ketika sahamnya ditutup pada level terendah dalam lima bulan. Saham Apple kala itu tertekan kekhawatiran mengenai pertumbuhan pendapatan dan penjualan di Tiongkok.
Apple mengalami penurunan pendapatan setiap kuartal pada tahun fiskal 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bulan lalu, mereka memperkirakan penjualan pada kuartal liburan akan sama dengan tahun lalu, sehingga mengecewakan beberapa investor.
Di sisi lain, Wall Street memproyeksikan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan kembali meningkat pada 2024 seiring dengan meningkatnya permintaan ponsel pintar, laptop, dan komputer, menurut perkiraan rata-rata analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
(FRI)