Penurunan minyak mentah berjangka semakin menambah pelemahan yang terjadi pada Jumat pekan lalu, dipicu rilis data pekerjaan AS yang jauh dari ekspektasi.
Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi bakal terjadi secara tidak merata mengingat permintaan bahan bakar cenderung lebih lambat, ditambah meningkatnya kembali pandemi Covid-19.
Pasokan minyak di AS dimungkinkan masih defisit menyusul terjangan badai tropis Ida yang melumpuhkan sebagian kota di sejumlah negara bagian.
Bencana tersebut juga menyebabkan perusahaan energi AS pada pekan lalu memangkas jumlah rig minyak (instalasi pengeboran) dan gas alam meskipun baru beroperasi selama lima pekan, menurut data Baker Hughes, Jumat (3/9).
Mengantisipasi hal itu, pemerintah AS dilaporkan telah melepas cadangan minyak mentah mereka. (TIA)