Selain Kopra, perseroan juga mengelola tambang dengan total luas 39.817 hektare (ha) lewat pit Toka, Araren, dan Alaskar.
Kinerja operasional ARCI pada 2024 tak begitu baik meskipun harga emas dunia melonjak. Hal ini disebabkan oleh kondisi pit utama Araren yang terkena longsor. Pada awal 2025, pit ini mulai beroperasi.
Pada tahun lalu, Archi tercatat memproduksi 93,44 kilo ons emas, turun sebesar 24,2 persen. Sementara produksi perak juga turun 4,4 persen menjadi 209,99 kilo ons.
Dengan demikian, pembukaan pit tambang bawah tanah Kopra menjadi strategi perseroan dalam rangka memastikan keberlanjutan operasional jangka panjang. Selain Kopra, ARCI juga berencana mempercepat pembukaan pit Marawuwung yang merupakan area tambang terbuka (open pit mining).
(Rahmat Fiansyah)