Sementara, Direktur AKRO, Boy Gemino Kalauserang menuturkan, peran perseroan dalam aspek environmental, social, and governance (ESG) hingga mencapai target NZE pada 2060.
Sejak 2017 hingga kuartal III-2024, ARKO telah menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak ±237,168 ton CO₂eq alias terdapat peningkatan reduksi emisi sebesar 34.534 ton CO₂eq (17,1 persen year to date) sepanjang sembilan bulan tahun ini.
“Ke depannya, kami perkirakan bahwa ARKO mampu melakukan reduksi emisi gas rumah kaca sebesar ±99.937 ton CO₂eq per tahunnya setelah Proyek Kukusan dan Proyek Tomoni beroperasi,” kata Boy.
Lebih lanjut, di tengah anomali cuaca, ARKO membukukan peningkatan pendapatan sebesar 16,1 persen menjadi Rp153,5 miliar hingga kuartal III tahun ini.
Dengan terus mengejar konstruksi proyek yang tengah berjalan serta merealisasikan proyek yang ada di dalam pipeline sebanyak lebih dari 260 megawatt, harapannya perseroan mampu untuk terus meningkatkan aset keuangan guna meningkatkan kapasitas serta kapabilitas untuk mencetak pertumbuhan secara berkelanjutan.
(Fiki Ariyanti)