Sumber dana diambil dari pendapatan usaha baik dari suplai produk beton Readymix, Precast, Jasa Konstruksi, Sewa Alat, serta hasil pelelangan aset disposal.
Optimalisasi Kontrak Baru
Mengelola risiko keuangan, terutama dari kontrak yang diambil, menjadi prioritas WSBP. Menurut Fandy, perusahaan secara ketat mengevaluasi setiap proyek sebelum diambil, demi memastikan bisa terselesaikan dan terbayarkan tepat waktu.
Diungkapkan Fandy, per September 2024, WSBP berhasil mencapai nilai kontrak baru (NKB) sekitar Rp1,7 triliun. Sementara proses tender yang diikuti saat ini memiliki total nilai kontrak mencapai Rp2,78 triliun hingga penghujung tahun.
Dari nilai ini, mayoritas tender yang WSBP ikuti berasal dari pelanggan eksternal, seperti pemerintah, BUMN, dan swasta sebesar Rp2,56 triliun. Sedangkan tender internal dari induk perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp220,97 miliar.
Target tersebut diharapkan tidak hanya menopang operasional, tetapi juga meningkatkan profitabilitas perusahaan yang masih bergantung terhadap segmen-segmen dengan margin optimal, seperti precast, dan konstruksi. Bahkan WSBP juga menambah lini usaha dengan penyewaan alat berat.
WSBP melihat kontrak-kontrak baru sebagai motor utama optimalisasi keuangan. Dengan proyek-proyek yang terintegrasi antara segmen precast dan jasa konstruksi, perusahaan optimis dapat terus meningkatkan profitabilitas di masa mendatang.