Penurunan laba dipicu adanya beban yang lebih tinggi menyusul penurunan nilai wajar komoditas tandan buah segar (TBS). Ini terjadi seiring penurunan harga TBS pada akhir 2022.
Hingga kuartal I-2023, ANJT mencetak rugi USD3,76 juta, jauh berbalik dari laba sebesar USD11,23 juta pada periode sama 2022.
Berdasarkan komposisi pemegang saham per 30 April 2023, investor publik atau masyarakat menguasai 8,83%, sedangkan mayoritas investor adalah pemegang saham pengendali ANJT, yakni PT Austindo Kencana Jaya dan PT Memimpin Dengan Nurani yang masing-masing memiliki 40,84% saham.
(FAY)