Para investor saat ini tengah mencermati indeks manajer pembelian manufaktur Caixin China untuk November, yang menunjukkan bahwa sektor ini berkembang secara tidak terduga. Angka PMI Caixin mencapai 50,7, dibandingkan dengan 49,5 pada Oktober dan mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 49,8.
Hal ini terjadi setelah angka resmi pada Kamis (30/11) menunjukkan sektor manufaktur negara tersebut mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut.
PMI Manufaktur au Jibun Bank Jepang juga direvisi lebih tinggi menjadi 48,3 pada November 2023 dari 48,1 pada perkiraan awal dan setelah 48,7 pada bulan sebelumnya. Ini juga masih menunjukkan kontraksi aktivitas pabrik di Jepang selama enam bulan berturut-turut. Namun, dampak terbarunya adalah kontraksi paling tajam di sektor manufaktur Jepang sejak Februari, karena output dan pesanan baru menyusut lebih cepat, dengan pesanan ekspor baru turun pada laju tercepat sejak Juni.
Sementara Korea Selatan melaporkan kenaikan ekspor 7,8 persen secara yoy ke level tertinggi dalam 14 bulan sebesar USD55,80 miliar pada November 2023. Angka ini melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan 4,7 persen, menyusul kenaikan 5,1 persen di bulan sebelumnya.
Ini merupakan ekspansi ekspor selama dua bulan berturut-turut dan menandai pertumbuhan tercepat sejak Juli 2022, di tengah peningkatan penjualan penjualan chip global, dengan ekspor semikonduktor meningkat untuk pertama kalinya dalam 16 bulan. (ADF)