Menurut William, selama tapering off ini masih sebatas rencana atau pengumuman saja, tidak ada efek yang signifikan untuk pasar modal. Apalagi, pergerakan IHSG masih terpantau positif kedepannya.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo cukup optimis dampak tapering off The Fed tidak akan sebesar taper tantrum pada tahun 2013 baik untuk pasar global, emerging market, bahkan Indonesia.
Hal tersebut berdasarkan pada beberapa poin termasuk komunikasi The Fed yang sangat terbuka terkait kerangka kerja dan kebijakan sehingga Indonesia lebih mudah memahami pola kerja The Fed ke depannya.
Dari sisi internal BI sendiri, telah ada kebijakan yang matang dalam mengelola risiko tapering off baik kepada nilai tukar rupiah maupun pergerakan arus modal asing, selain itu BI juga memiliki bantalan cukup besar berupa cadangan devisa yang hingga akhir Juli 2021 berada di posisi USD137,4 miliar sehingga dianggap cukup untuk melakukan stabilisasi di tengah risiko tapering off. (TYO)