Perseroan akan menggunakan sekitar Rp5,50 triliun dari dana hasil IPO untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan. Adapun, rincian pembayaran utang yakni sebesar Rp2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk dan sebesar Rp2,75 triliun dibayarkan kepada PT Bank BTPN Tbk.
Sementara, sisanya akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
Namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya, dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan, termasuk pembaruan teknologi.
Manajemen menjelaskan, sekitar 57% akan digunakan oleh perseroan, dan 43% lainnya akan digunakan oleh entitas anak perseroan yakni GTNe.
“Dana yang disalurkan ke GTNe akan dilakukan secara bertahap, berupa peningkatan penyertaan modal yang akan dimulai pada kuartal 4 tahun 2022," lanjut prospektus.