Artinya, angka dividen di 2024 jauh lebih besar tinimbang tiga tahun lalu.
Sementara, selama tiga bulan pertama di 2024, laba bersih GJTL tercatat sebesar Rp338,8 miliar, dengan total penjualan Rp4,47 triliun.
Apabila menggunakan data pemegang saham per 31 Mei 2024, LKH menguasai 181.183.000 saham GJTL atau setara dengan 5,2 persen dari total saham perseroan.
Dengan kepemilikannya tersebut, potensi dividen yang akan dibawa pulang Pak Lo sekitar Rp9,06 miliar.
Ke depan, Lo Kheng Hong tetap optimistis terhadap kinerja Gajah Tunggal. Apalagi, valuasi Gajah Tunggal masih murah alias undervalued, kata sang value investor kawakan tersebut.
“Saya berharap laba Gajah Tunggal bisa meningkat terus di masa depan,” tutur LKH.