Dilansir dari laporan keuangannya, sumber pendapatan BNBR sebagian besar berasal dari sektor infrastruktur dan manufaktur yang berkontribusi sebesar 95,65 persen terhadap pendapatan.
Sedangkan di semester I-2022 pendapatan dari segmen ini mencapai Rp1,23 triliun atau tumbuh 30,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu, jasa pabrikasi dan konstruksi juga menyumbang pendapatan sebesar Rp56,22 miliar di periode ini.
Meski pendapatannya bertumbuh di semester I tahun ini, emiten konstruksi ini masih menanggung rugi bersih sebesar Rp63,33 miliar. Adapun rugi bersihnya meningkat hingga hingga 36,31 persen dibanding semester I tahun lalu sebesar Rp46,46 miliar.
Rugi bersih yang dialami BNBR di periode ini disumbang oleh tingginya beban bunga dan keuangan yang mencapai Rp78,83 miliar. Sementara beban selisih kurs juga berkontribusi sebesar Rp66,11 miliar terhadap beban pendapatan.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.