Bahkan, saham sempat berada pada level tertingginya pada pagi ini di level 7.450. Hal ini tak lepas dari frekuensi perdagangan yang mencapai 6.538 dengan jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 33,12 juta.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilar membenarkan kabar akuisisi bank berlogo 46 itu. Namun, ia masih enggan menyebutkan nama bank yang bakal diambil alih oleh BNI.
"Saya tidak bisa menyebut nama, tetapi proses sudah jauh dan sudah ada kesepakatan awal," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (20/10/2021) kemarin.
Dikabarkan bahwa rencana akusisi ini ingin difokuskan pada layanan finansial teknologi. Sebab, perkembangan semua layanan keuangan ke depannya akan serba digital. (TYO)