IDXChannel - Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunganya 50 basis poin pada Kamis (16/3/2023), seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya. ECB mengabaikan kekacauan pasar keuangan dan seruan investor untuk memutar kembali pengetatan kebijakan setidaknya sampai sentimen stabil.
ECB berkomitmen menaikkan suku bunga pada laju tercepatnya untuk meredakan inflasi. Jatuhnya pasar global sejak kisruh Silicon Valley Bank di Amerika Serikat pekan lalu sempat mengganjal ECB untuk membatalkan rencana tersebut pada saat-saat terakhir.
Sejalan dengan itu, bank sentral untuk 20 negara yang berbagi euro menaikkan suku bunga deposito menjadi 3%, level tertinggi sejak akhir 2008, karena inflasi terlihat melampaui target 2% hingga 2025.
"Tingkat ketidakpastian yang meningkat memperkuat pentingnya pendekatan yang bergantung pada data untuk keputusan tingkat kebijakan Dewan Pemerintahan," kata ECB dilansir Reuters, Kamis (16/3/2023).
Pada Kamis pagi, setelah berhari-hari kekacauan di pasar, investor keuangan berekspektasi ECB akan menaikkan suku bunga yang lebih kecil, di 25 basis poin.
Saham bank zona euro terpantau terjun bebas minggu ini. Pertama, dipicu ketakutan bangkrutnya SVB, kemudian kisruh Credit Suisse.
Beruntung, Bank Sentral Swiss bersedia menyuntikkan likuiditas USD54 miliar kepada Credit Suisse, memberi kekuatan yang cukup besar untuk mengirim sahamnya kembali sekitar 20% dan mengangkat saham bank lainnya.