"Ketiga jenis produk ini menurutnya masuk ke kategori kebutuhan sekunder, bahkan sebagian masuk ke dalam luxury goods atau barang mewah. Sehingga pemerintah menyasar terhadap masyarakat kelas menengah atas," katanya.
"Namun, mengingat konsumen adalah kelas menengah atas, adaptasi dan penyesuaian pola konsumsi akan terjadi sehingga dalam jangka menengah panjang pola konsumsi akan kembali normal," tutur Ibrahim.
Berdasarkan data di atas, Ibrahim memproyeksikan Rupiah untuk perdagangan berikutnya bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.780-Rp15.850 per USD.
(Fiki Ariyanti)