3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Emiten ritel perkakas rumah tangga, Ace Hardware Indonesia membukukan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12,35 triliun. ACES memiliki total aset senilai Rp7,8 triliun per akhir Juni 2023 atau naik dibanding Rp7,25 triliun per 31 Desember 2022.
Perusahaan milik konglomerat Kuncoro Wibowo itu sukses menyerok laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp302,42 miliar pada semester I ini. Realisasi tersebut naik 24,76 persen dari capaian Rp242,39 miliar pada medio 2022.
Laba ini terkerek dari penjualan bersih perseroan yang naik dari Rp3,31 triliun pada paruh pertama 2022 menjadi Rp3,63 triliun pada enam bulan pertama 2023.
Saham ACES ditutup melemah 0,70 persen ke 710 di akhir sesi II perdagangan Jumat lalu (18/8). Dalam seminggu ini, saham ACES sudah naik 1,43 persen dan lompat 43,15 persen secara year to date.
4. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
Trikomsel Oke adalah emiten peritel telepon seluler yang merupakan pengelola gerai OkeShop. Perseroan tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11,08 triliun.
Dari sisi aset, TRIO membukukan total aset senilai Rp90,18 miliar per 30 Juni ini. Sedangkan periode akhir Desember lalu hanya tercatat Rp86,26 miliar.
Pendapatan bersih perseroan naik di semester I-2023 menjadi Rp346,36 miliar dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp294,06 miliar.
Namun TRIO masih mendulang rugi bersih sebesar Rp7,07 miliar sepanjang Januari-Juni 2023 atau turun dari rugi Rp18,62 miliar pada enam bulan pertama 2022.
Jika dilihat, meski dari segi kapitalisasi pasar, TRIO masuk dalam emiten ritel terbesar, akan tetapi kinerja sahamnya masih merah. Saham TRIO masih disuspensi oleh BEI. Saham perseroan juga mendapatkan notasi khusus E dan X dari Bursa.
Notasi E adalah laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif, dan notasi X adalah perusahaan tercatat memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.