IDXChannel – Banyak investor yang nyatanya ingin mengetahui sejarah saham dari beberapa emiten di Indonesia, salah satunya adalah sejarah saham NASI. PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penyediaan beras.
Wahana Inti Makmur berdiri pada tahun 2015. PT Wahana Inti Makmur Tbk merupakan produsen dan pemasok beras, perusahaan melakukan pembelian bahan baku berupa beras, mengolah dan menjualnya untuk meningkatkan kualitas beras. Wahana Inti Makmur menjual produk beras dengan merek Beras Dua Tani.
Wahana Inti Makmur memiliki pabrik di Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas tahunan sebesar 10.800 ton pada tahun 2020. Perusahaan memproses beras mereknya sendiri dan memenuhi permintaan produk beras yang disesuaikan secara khusus untuk pelanggan segmen Horeka (hotel, restoran dan kafe). dan label pribadi. Mereknya termasuk Dua Tani, Hideaki, Kiyoshi dan Taeyangssal.
Wahana Inti Makmur memiliki pangsa pasar yang relatif stabil, selama perusahaan dapat mempertahankan kredibilitasnya, karena bisnisnya berkaitan dengan kebutuhan utama masyarakat. Selain itu, pabrik tersebut berlokasi di salah satu pasar beras terbesar di nusantara.
PT Wahana Inti Makmur melaksanakan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) pada papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam lepas 13 Desember 2021 menggunakan kode saham NASI. Harga penawaran perdana senilai Rp155 per saham.
Laporan Keuangan NASI
PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) membukukan penjualan bersih Rp12,08 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi ini turun 73,28% menjadi Rp45,22 miliar di akhir tahun 2021. Penurunan pendapatan menekan biaya komoditas menjadi Rp9,45 miliar untuk produsen dan pemasok beras. Alhasil, laba kotor perseroan per Maret 2022 sebesar Rp2,62 miliar.
Setelah memperhitungkan beban lain-lain hingga pajak, laba bersih NASI mencapai Rp458,47 juta pada kuartal I 2022, turun 13,92% dari laba bersih Rp532,66 miliar pada akhir 2021. Demikian laporan sementara NASI yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia yang tercatat pada Sabtu (6/4/2022).
Hasil kuartalan ini mengakibatkan laba per saham dasar NASI turun menjadi Rp1,16 dari Rp1,35 pada akhir tahun 2021. Per 31 Maret 2022, NASI memiliki total aset sebesar Rp65,37 miliar, termasuk aset lancar sebesar Rp42,20 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp23,15 miliar. Posisi aset pada tiga bulan pertama tahun 2022 lebih rendah 3,52% dibandingkan akhir tahun 2021 sebesar Rp67,76 miliar.