Perseroan juga menargetkan penjualan mencapai Rp33 miliar atau tumbuh 19,48% akhir tahun ini. Sedangkan, EBITDA diproyeksikan mencapai Rp4,44 miliar untuk tahun 2023, sedangkan untuk tahun 2024 diproyeksikan Rp7,13 miliar.
“Kami menyadari para pelanggan mulai beralih dari pembelian offline store ke online store. Melalui jalur distribusi ini, kami dapat menjangkau pangsa pasar online store, sehingga perseroan tidak kehilangan pelanggan yang mulai beralih ke online store,” ucap Johan.
Mengacu pada prospektus penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) AEGS, sebesar Rp10,31 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian lahan dan bangunan pabrik, kantor dan gudang yang ada di atasnya.
Kemudian sebesar Rp1,27 miliar akan digunakan untuk pembangunan gudang baru di atas lahan yang telah dibeli tersebut, sebesar Rp3,66 miliar akan digunakan untuk belanja modal pabrik penunjang operasional, serta sisanya untuk modal kerja perseroan.
(DES)