Tren kenaikan lanjutan batu bara ini disinyalir dampak meningkatnya permintaan batu bara global, terutama di Asia.
Berdasarkan laporan Bloomberg, di awal Juli, ekspor batu bara Australia akan meningkat setidaknya untuk tiga tahun ke depan. Ini karena meningkatnya permintaan bahan bakar fosil ini di India dan Asia Tenggara, menurut laporan dari Canberra.
Pengiriman batu bara termal dan metalurgi, jenis batu bara masing-masing digunakan untuk pembangkit listrik dan pembuatan baja, akan terus meningkat volumenya hingga setidaknya 2025, berdasarkan laporan energi dan sumber daya triwulanan terbaru Australia yang dirilis Senin (26/6/2023).
Sementara, selama empat bulan pertama 2023, ekspor batu bara Indonesia ke China diperkirakan meningkat 65 persen secara tahunan (yoy).
Ekspor batu bara Indonesia masing-masing menyumbang 19 persen dan 11 persen dari semua kargo yang diangkut oleh kapal Panamax dan Supramax.